slid

Wednesday, June 5, 2013

Kebaikan-Kebaikan Akan Menghapus Kejahatan

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, sholawat dan salam untuk nabi dan rasul yang paling mulia, nabi kita Muhammad, keluarga dan seluruh sahabatnya. Ini adalah ulasan tentang beberapa amalan yang mudah dilaksanakan dan akan mendapatkan ganjaran pahala yang sangat besar dengan karunia dari Allah. Amalan-amalan ini banyak dilalaikan dan diremehkan oleh sebagian besar manusia, padahal di dalamnya terdapat banyak pahala, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Memperbanyak sholat di al-Haramain asy-Syarifain (Masjid Haram dan Masjid Nabawi). Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah saw. bersabda: Shalat di masjidku ini lebih afdhal dari 1000 sholat di masjid lainnya kecuali masjid Haram, dan sholat di masjid Haram lebih afdhal dari 100.000 sholat di masjid lainnya. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Dan sholat seorang wanita di rumahnya lebih baik daripada sholat di masjid Haram dan masjid Nabawi. 2. Sholat di masjid Quba`. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang keluar hingga sampai ke masjid ini, masjid Quba`, lalu sholat di dalamnya, maka baginya pahala yang sama dengan (pahala) umroh. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah). 3. Rutin melaksanakan sholat Dhuha. Dan waktu yang terbaik untuk melaksanakannya adalah ketika matahari sudah semakin terik, Rasulullah saw. bersabda: Sholatnya orang-orang yang bertaubat adalah ketika unta kecil telah merasakan panasnya (matahari). (HR. Muslim). 4. Menggandakan istighfar, seperti dengan membaca doa: Ya Allah, ampunilah orang-orang mukminin dan mukminat, orang-orang muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup di antara mereka maupun yang sudah meninggal. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang meminta ampun untuk orang-orang mukmin dan mukminat maka Allah akan menuliskan untuknya setiap mukmin dan mukminat satu kebaikan. (HR. Thabrani). 5. Qiyamul Lail pada saat Lailatul Qodar. Tahukah Anda bahwa pahala orang yang melaksanakan qiyamul lail pada saat lailatul qodar lebih afdhal dari pahala ibadah selama kira-kira 83 tahun lebih 3 bulan? Allah swt. berfirman: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qodar: 1-5). 6. Menggandakan tasbih, yaitu dengan membaca: Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, keridhoan diri-Nya, seberat Ars-Nya, dan sepanjang kalimat-Nya. 7. Membaca doa ketika akan memasuki pasar. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang memasuki pasar maka hendaklah ia membaca [Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumiitu, wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khoir, wa huwa `alaa kulli syai`in qodiir.] (Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, Yang menghidupkan dan Mematikan. Ia hidup dan tidak mati, di Tangan-Nya kebaikan dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu.), maka Allah akan menulis baginya satu juta kebaikan, dihapuskan darinya satu juta kejelekan dan diangkat derajatnya satu juta derajat. Dan dalam riwayat lain disebutkan: Dan akan dibangun untuknya rumah di surga. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim). 8. Berumroh di bulan Romadhon. Karena berumroh di bulan Romadhon sama dengan berhaji sekali. Sebagaimana sebda Rasulullah saw. kepada Ummu Sinan: Bila bulan Romadhon tiba maka berumrohlah karena berumroh di saat tersebut sama dengan berhaji sekali. Atau bersabda: sama dengan berhaji bersamaku. (Muttafaqun `alaihi). 9. Mengamalkan adab-adab pada hari Jumat. Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang memandikan atau mandi lalu bersegera dan berjalan kaki, tidak dengan mengendarai sesuatu, lalu mendekati imam, menyimak dan tidak bercanda, maka baginya setiap langkah amal setahun pahala puasa dan sholatnya. (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai). 10. Puasa. Nabi saw. menganjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah dalam beberapa hari tertentu dalam satu tahun, misalnya puasa dua hari (Senin dan Kamis), hari-hari putih (13, 14, 15 setiap bulan Hijriah), bulan Sya`ban, enam hari di bulan Syawal, Muharrom, puasa hari Arafah bagi selain jemaah haji dan pada hari Asyura. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya (dirinya) dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan. (HR. Ahmad). 11. Memberi buka puasa bagi orang-orang yang berpuasa. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang memberi buka pada orang yang berpuasa maka baginya sama dengan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun. (HR. Ahmad dan Tirmidzi). 12. Memperbanyak ucapan: [Laa haula walaa quwwata illaa billah] (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.). Karena ucapan ini adalah salah satu kekayaan surga, sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadits Muttafaqun `alaihi dari Rasulullah. 13. Memenuhi kebutuhan manusia. Rasulullah saw. bersabda dalam salah satu hadits yang panjang: Aku berjalan beriring dengan saudaraku sesama muslim dalam suatu keperluan lebih aku senangi daripada beri`tikaf di masjid selama satu bulan. (HR. Thabrani dan ditahsin oleh Al-Albani). 14. Sholat dua rokaat setelah terbitnya matahari. Dari Anas bin Malik ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang sholat subuh berjamaah lalu duduk-duduk berdzikir kepada Allah hingga terbitnya matahari kemudian sholat dua rokaat maka ia akan mendapatkan pahala haji dan umroh. Beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sempurna, sempurna, sempurna. (HR. Tirmidzi dan ditahsin oleh Al-Albani). 15. Menyantuni anak yatim. Dari Sahal bin Saad bahwa Rasulullah saw. bersabda: Saya dan pengasuh anak yatim di surga seperti ini. (HR. Bukhari) Beliau memberi isyarat dengan kedua jarinya, jari telunjuk dan tengah. Dan Anda bisa melakukan itu melalui salah satu yayasan atau lembaga sosial lainnya. 16. Senantiasa sholat jenazah. Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang menghadiri jenazah hingga disholati maka baginya pahala satu qirath, dan siapa yang menghadirinya hingga dimakamkan maka ia akan mendapatkan dua pahala qirath. Dikatakan kepada beliau: Apakah qirath itu? Beliau menjawab: Yaitu seperti dua gunung yang besar. (Muttafaqun `alaihi). 17. Memperbanyak sholawat untuk Nabi saw.Jadi barangsiapa yang bersholawat untuk nabi saw. sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali, dan akan menjadi manusia paling utama nanti pada hari kiamat. Allah swt. mewakilkan malaikat yang berkeliling menyampaikan salam ummatnya kepada nabi mereka. 18. Sholat Isya dan Subuh secara berjamaah. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang sholat isya secara berjamaah maka seakan-akan ia telah melaksanakan sholat tengah malam, dan barangsiapa yang sholat subuh berjamaah maka seakan-akan ia telah melaksanakan sholat sepanjang malam. (HR. Muslim). 19. Membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali pada setiap selesai sholat, lalu membaca: laa ilaaha illallahu, wahdahuu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa `alaa kulli syai`in qodiir. Ucapan ini memiliki keutamaan yang sangat besar sebagaimana diriwayatkan dalam hadits tentang orang-orang fakir Muhajirin yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah (hadits panjang Muttafaqun `alaihi) dalam bab Dzikir-dzikir yang dibaca setelah sholat fardhu. 20. Dakwah kepada Allah dan menasihati orang lain. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia pun akan menanggung dosa yang sama dengan dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun. (HR. Muslim). Jadi bila Anda menasihati orang lain untuk menuju Allah maka pahala nasihat itu ukan mengalir untukmu selama nasihat itu masih berguna bagi dirinya hingga hari kiamat. Misalnya dengan menyebarkan kebaikan seperti tulisan-tulisan yang ada di hadapan Anda sekarang ini, maka Anda akan mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya hingga hari kiamat dengan adzin Allah swt.. 21. Sholat empat rokaat sebelum ashar. Sabda Rasulullah saw.: Semoga Allah merahmati seseorang yang sholat 4 rokaat sebelum ashar. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Empat rokaat itu dilakukan dengan dua salam setelah adzan dan sebelum iqomah. 22. Mengunjungi orang yang sakit. Sabda Rasulullah saw.: Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit, maka ia akan tetap di khurfah surga. Rasulullah saw. ditanya: Apakah khurfah surga itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Buah surga yang dipetik. (HR. Muslim). Dan Anda akan diampuni oleh 70.000 malaikat. (Sebagaimana yang terdapat dalam hadits panjang.) 23. Puasa, mengikuti jenazah, menengok orang yang sakit, dan memberi makan orang miskin. Bila semua ini terkumpul pada seorang muslim pada satu hari maka ia akan masuk surga dengan karunia Allah, sebagaimana yang terjadi pada diri Abu Bakar ra., di mana Rasulullah saw. bersabda dalam hadits yang panjang: Tidaklah hal itu semua berkumpul pada seseorang kecuali ia akan masuk surga. (HR. Muslim). 24. Mengadakan perdamaian di antara manusia. Allah swt. berfirman: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi shodaqoh atau berbuat ma`ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. (QS. An-Nisa: 114). Dan banyak hadits yang menunjukkan keutamaan hal itu, yang tidak mungkin kita membahasnya semua karena kesempatan yang terlalu sempit. 25. Memperbanyak ucapan [Subhaanallahi walhamdulillahi walaailaaha illallahu wallahu akbar]. Ucapan ini lebih afdhal daripada hari terbitnya matahari, sebagaimana terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Nabi saw.. Ucapan ini juga termasuk yang paling disenangi oleh Allah swt. sebagaimana dalam hadits shohih. 26. Membaca QS. Al-Ikhlas berulang-ulang. Karena surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Quran dalam hal pahala dan kandungan maknanya, di mana surat ini mengandung Tauhid, pengagungan dan penghormatan kepada Allah swt.. Rasulullah saw. bersabda: Qul huwallahu ahad, sebanding dengan sepertiga Al-Quran, dan Qul yaa ayyuhal kaafirun, sebanding dengan seperempat Al-Quran. (HR. Thabrani dan ditashih oleh as-Suyuti dan al-Albani). Dan perlu diperhatikan bahwa sepertiga dalam keutamaan tidak berarti merasa cukup membacanya dan meninggalkan bacaan surat-surat Al-Quran lainnya. 27. Shodaqoh jariyah. Misalnya dengan membantu pembangunan masjid, penggalian sumur, madrasah, tempat pengungsian, pendidikan anak tentang agama yang benar dan adab-adab Islam serta pendidikan anak untuk selalu melakukan kebaikan, karena bila anak Adam meninggal maka amalannya akan terputus kecuali tiga hal, di antaranya adalah anak sholeh yang mendoakan orang tuanya. Termasuk pula mencetak, menyebarkan dan membagikan buku-buku dan kaset-kaset yang berguna ataupun memberikan dukungan dana melalui kantor-kantor kerjasama dakwah, penyuluhan dan bimbingan untuk orang-orang asing atau yayasan dan lembaga keagamaan. 28. Sholat empat rokaat sebelum dhuhur dan empat rokaat setelahnya. Dari Ummu Habibah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang senantiasa melaksanakan sholat sunnat 4 rokaat sebelum dhuhur dan 4 rokaat setelah dhuhur maka Allah akan mengharamkan baginya neraka. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Empat rokaat itu dengan dua salam antara adzan dan iqomah, dan 4 rokaat dengan dua salam setelah sholat dhuhur. 29. Qiyamul Lail, menyebarkan salam dan memberi makan. Dari Abdullah bin Salam ra., Nabi saw. bersabda: Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makan dan sholatlah di waktu malam sementara manusia sedang tidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Tirmidzi). Rasulullah saw. bersabda: Sholat yang paling afdhal setelah sholat fardhu adalah sholat lail. (HR. Muslim). 30. Mengikuti ucapan muadzin. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan: [Allahumma rabba hadzihidda`watittaammati washsholatil qooimati aati Muhammadanil wasiilata walfadhiilata wab`atshu maqoomam mahmuudanilladzi wa `adtah] (Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini (adzan) dan sholat (wajib) yang ditegakkan ini. Berilah wasilah (derajat yang tinggi) dan fadhilah kepada Rasulullah dan bangkitkanlah beliau pada maqom yang terpuji yang telah Engkau janjikan.) Maka ia berhak mendapatkan syafaatku nanti pada hari kiamat. (HR. Bukhari). 31. Memperbanyak membaca dan menghapal Al-Quran. Allah swt. berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. (QS. Faathir: 29). Dari Ibnu Mas`ud ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah maka baginya satu kebaikan dan kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan bahwa `alif laam mim` itu satu huruf, tetapi `alif` satu huruf, `laam` satu huruf, dan `mim` satu huruf. (HR. Tirmidzi dan berkata: Hadits hasan shohih). 32. Memperbanyak dzikir kepada Allah.Sabda Rasulullah saw.: Maukah kalian aku kabarkan kepada kalian amalan yang paling baik dan suci yang kalian miliki, yang paling tinggi dalam derajat kalian, paling baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak dan lebih baik daripada ketika kalian bertemu musuh lalu kalian memenggal lehernya atau mereka memenggal leher kalian? Mereka menjawab: Tentu. Beliau bersabda: Yaitu dzikir kepada Allah Ta`ala. (HR. Tirmidzi). Sholawat dan salam untuk nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya

10 NASEHAT UNTUK SEORANG GURU

Bangsa yang maju adalah bangsa yang baik pendidikannya, sedangkan bangsa yang buruk pendidikan nya tidak akan pernah menjadi bangasa yang maju. salah satu komponen yang penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional adalah adanya guru yang berkualitas, profesional dan berpengetahuan. guru tidak hanya sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan dan mengevaluasi peserta didiknya. Guru yang profesional adalah guru yang menguasai materi pembelajaran, menguasai kelas dan menguasai prilaku anak didik, menjadi teladan, membangun kebersamaan, menghidupkan suasana belajar dan menjadi manusia pembelajar. Guru adalah pemilik risalah yang luhur, karena ulama (ahli ilmu) adalah pewaris para nabi serta kedudukan mereka di mata Allah sangatlah mulia karena mereka beramal dengan keikhlasan, ketekunan, dan kebaikan serta demi mencari Ridha Allah SWT. 10 nasehat untuk seorang guru (Profesor Ali Mutawalli Ali) 1. Percayalah pada diri sendiri dan waspadalah dengan tugasmu karena engkau adalah pewaris para nabi. sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 11 “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Maidah : 11) dan juga di terangkan dalam hadist Nabi : “ keutamaan orang alim itu diatas orang ahli ibadah, seperti keutamaan bulan diantara bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama itu adalah para pewaris nabi dan para nabi itu tidak mewariskan dinar, juga tidak mewariskan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya maka ia telah mandapat bagian yang banyak sekali.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) 2. Memperbaiki hubungan dengan pihak sekolah. Ketahuilah, sesungguhnya memperbaiki akhlak itu sebagian dari iman. “......serta ucapkanlah kata-kata yang baik, kepada manusia.” (Al-Baqarah:83) 3. Persiapkan dirimu menjadi sosok yang islami agar kamu menjadi tokoh yang Da’i yang menjadi panutan dalam penampilan dan perkataan. 4. Berpenampilanlah yang bagus dan bertutur kata yang sopan, sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. “ hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan minumla, dan jangan berlebih-lebihan.” (Al-A’raf:31) 5. Tekuni disiplin ilmu dan profesimu, sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila mengerjakan sesuatu dengan lantas ia mengerjakannya dengan sempurna. “sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjkakan amalan(nya) dengan baik.” (Al-Kahfi:30) “Allah mencintai seseorang yang apabila ia mengerjakan sesuatu pekerjaan, maka ia mengerjakannya dengan sempurna.” (HR.Baihaqi) 6. Perlakukanlah anak-anakmu dengan baik, serta cetaklah pada lembaran mereka yang masih putih dengan kepandaian dan perilaku yang baik. “ Maka disebabkan rahmat Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekililingmu..”(Ali-Imran:159) 7. Jadilah engkau pemimpin, pemberi cinta, dan kasih sayang bagi seluruh pelajar. “sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-A’raf:56) “siapa yang tidak menyayangi sesama manusia, maka Allah tidak akan menyayangi orang tersebut.” (Muttafaqun Alaih) 8. Biasakan untuk aktif pada kegiatan sekolah dengan baik dan niat yang ikhlas. “ padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya men yembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah:5) 9. Berdakwahkanlah pada anak-anakmu agar orang yang melihat padamu kebesaran islam dan karunia iman. “tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat Ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan baarangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (An-Nisa:114) 10. Seimbanglah antara bersikap lunak dan tegas dalam ujian, janganlah terlalu lunak maka engkau akan lemah dan janganlah terlalu keras maka engkau akan menghancurkan. Dari 10 Nasehat Untuk Seorang Guru tersebut, akan mampu mngantarkan seorang guru untuk sampai pada tujuan-tujuan luhur dalam menyampaikan ilmu sebagaimana hal tersebut juga akan mewujudkan pada dakwah kepada jalan Allah dengan hikmah nasehat kebaikan, dan dengan panutan. Pahala Seorang Guru Seorang wanita datang menjumpai Fatimah binti Rasul dan berkata, “Aku memiliki seorang ibu yang sudah tua. Untuk melakukan shalat ia mengalami kesulitan. Ibuku mengirimku kesini untuk menanyakan beberapa pertanyaan”. Wanita itu menanyakan sejumlah pertanyaan. Satu demi satu pertanyaan itu dijawab dengan detail dan cermat oleh Fatimah. Kemudian wanita itu malu untuk bertanya lagi dan berkata, “Wahai putri Rasul! Cukup sampai di sini. Aku merasa sungkan bertanya terus menerus”. Fatimah berkata: “Jangan kawatir! Bertanyalah sebanyak yang engkau suka! Aku akan menjawabnya dengan senang hati. Seandainya engkau diupah untuk mengangkat barang ke suatu tempat, sementara upahnya adalah istana apakah engkau akan menolak mengangkat barang itu?”. Wanita itu berkata, “Tentu tidak! Aku tidak akan merasa lelah dan bosan karena dibalik kerja keras itu bayaran yan besar ada di depan mataku”. Fatimah melanjutkan, “Ketahuilah bahwa untuk setiap jawaban yang aku berikan, Allah saw memberikan pahala seluas bumi dan seisinya. Dengan pahala sebesar itu bagaimana aku merasa bosan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ibumu? Ayahku telah berkata, Ketika ulama dibangkitkan pada hari kiamat, Allah swt memberikan pahala kepada mereka sesuai keluasan ilmu mereka dan usaha mereka untuk menyadarkan umatnya. Setiap ulama diberikan sejuta pakain dari cahaya. Kemudian malaikat berseru, Wahai ulama yang telah membimbing umat Muhammad dengan ilmu kalian, maka sebesarman mereka memanfaatkan ilmu kalia, maka sebesar itu kalian berhak memperoleh pahala! Bahkan untuk sebagian mereka hanya diberikan seratus ribu pakaian. Setelah pakaian itu dibagikan, Allah swt berfirman, Sekali lagi berikan pakaian kepada mereka sampai pakaian mereka sempurna”. “Kemudian datang perintah agar hadiah itu digandakan, demikian juga mengenai murid-murid ulama yang menurunkan ilmunya kepada murid-murid berikutnya untuk mereka pahala yang berlipat-lipat. Kemudian Fatimah berkata kepada wanita itu, “Satu benang dari pakaian itu seribu lebih baik dari semua yang diterangi oleh matahari. Karena kenikmatan dunia bercampur dengan kesulitan dan kesusahan, sementara nikmat akhirat tiada memiliki kekurangan dan cela”. Hikmah : Kisah tersebut menjelaskan betapa besar keutamaan menyampaikan ilmu kepada orang lain. Setiap ilmu yang diberikan pahala yang besar bagi seorang guru, pahala akan berlipat apabila ilmu itu diamalkan dan akan berlipat pula pahala seorang guru apabila muridnya menyampaikan ilmu tersebut kepada orang lain. Dan setiap orang lain tersebut menyampaikan ilmunya kepada orang lain lagi berlipat terus pahala tak terbatas bagi seorang guru. Bahkan setelah meminggal dan berlalu ratusan tahun apabila ilmu tersebut terus disampaikan kepada orang lain pahala besar terus mengalir padanya. Konteks ilmu tentu tidak terbatas pada ilmu agama. Namun ilmu pengetahuan secara umum yang dapat memberikan kemaslahatan di dunia ini terlebih guna kemaslahatan kehidupan di akhirat kelak. Keutamaan Guru Dulu waktu kecil, saya punya banyak cita-cita, seperti anak-anak pada umumnya senang berganti-ganti. Cita-cita yang paling berkesan buat saya adalah jadi astronot, pemenang hadiah nobel (ngayal banget daaah), professor, ahli matematika, petualang, milyuner, mm apalagi yaaa, kayaknya hampir semua profesi pernah saya sebutkan... tapi saya ingat, yang pertama kali saya sebutkan adalah GURU. So bener yaa, perkataan Arai di Sang Pemimpi, bahwa Tuhan akan memeluk impianmu... kesampaian juga saya menjadi seorang guru. Dalam ujian PKn di sekolah saya, ketika ada soal begini : Guru adalah pekerjaan yang .... Tau ndak, siswa saya menjawab apa? Ada yang jawab mulia, baik, berat, repot, dll hehehehe. Yah begitulah pekerjaan yang MULIA, berat memang, karena seorang guru punya tanggung jawab yang besar dalam mendidik bangsa, mendidik generasi penerus. Inilah beberapa keutamaan menjadi seorang GURU: 1. Guru adalah pekerjaan yang bisa dilakukan semua orang Yes, it is! Saya gak bilang kan kalo guru itu adalah pekerjaan yang formal saja, banyak loh guru informal di sekitar kita, bahkan tanpa kita sadari kita sering juga jadi guru informal. Contohnya ada teman kerja baru di kantor kita, kita sudah berperan sebagai guru loh, ketika kita berusaha membantu dia, walaupun hanya dengan menunjukkan letak berkas penting dan cara penyusunannya. Bukankah guru itu menyebarkan pengetahuan, tentang apapun? 2. Guru punya kesempatan mengupgrade dirinya dengan mengajar ”...Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS Al Imran:79) Ilmu itu sifatnya sangat dinamis, ketika dia didiamkan saja oleh pemiliknya (manusia) maka dia akan menghilang, ketika dia diingat, maka dia akan tetap ketika dia digunakan, maka dia akan bertambah ketika dia diajarkan ke orang lain, maka dia akan mengajak jutaan kawannya yang lain. Itulah keberkahannya mengajar, hitung-hitungan ilmu tidak berlaku secara matematis. Ada juga kan yah orang pandai yang pelit membagi ilmunya, alasannya karena tidak ingin orang lain lebih sukses dari dia. Bisa dipastikan orang yang seperti itu tidak akan sukses juga, tidak berkah, tidak dinamis ilmunya, sehingga ilmu yang lain juga tidak mau nempel sama dia, dan ilmu yang ada malah menyusut. Karena dengan kita mengajar, kita akan menemukan dimensi lain dari ilmu yang kita punya, hal-hal baru yang tidak temui sebelumnya, otomatis kita akan bergerak untuk mencari tambahan ilmu... Nah ilmu itu demen banget nempel ama orang-orang seperti ini. 3. Guru adalah salah satu pekerjaan yang meruntuhkan batas ruang dan waktu IF YOU TEACH, YOU TOUCH THE FUTURE Begitu quotes yang pernah saya temui. Merinding euy bacanya.... Bayangkan hanya dengan mentransfer ilmu, kita bisa menyentuh bahkan mungkin membentuk masa depan, yang kita sendiri mungkin belum tentu cukup umurnya untuk hidup sampai saat nanti, tapi ilmu yang kita ajarkan terus hidup dan bergulir jauh ke depan, melebih dari kecepatan umur kita. Subhanallah. 4. Guru adalah salah satu pekerjaan yang menghasilkan amal jariyah dengan efek bola salju Pernahkah terbayang di guru TK kita dahulu, bahwa dengan mereka mengajarkan kita memegang pensil dengan benar, bisa mengalirkan pahala yang deras setiap kita menulis? Pernahkah terbayang di guru ngaji kita dahulu, bahwa dengan mereka mengajarkan kita membaca Al Qur'an, bisa mengucurkan pahala yang lebat pada setiap huruf yang kita baca? Padahal guru-guru kita tidak hanya mengajarkan itu saja kan? 5. Guru adalah salah satu pekerjaan yang bisa dijadikan benteng dan motivasi bagi dirinya sendiri Maksudnya, seorang guru bisa berfikir ribuan kali (tidak hanya tujuh kali) sebelum melakukan perbuatan yang salah. Well tiada gading yang tak retak, guru manusia juga ada kalanya mereka jatuh pada kekhilafan, tapi guru yang baik akan bercermin pada dirinya sendiri, mereka punya ilmunya mereka tau mana yang baik mana yang salah. Maka label guru menjadi salah satu pengingat akan tanggungjawab mereka juga sebagai motivasi untuk lebih baik lagi. 6. Guru adalah pekerjaan yang didoakan oleh penduduk langit dan bumi "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia" HR at-Tirmidzi "Sesungguhnya orang yang memahami ilmu (agama dan mengajarkannya kepada manusia) akan selalu dimohonkan (kepada Allah Ta’ala) pengampunan (dosa-dosanya) oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, termasuk ikan-ikan di lautan" HR Abu Dawud Mari tundukkan kepala dan dengan ikhlas mendoakan guru-guru kita yang telah berjasa begitu banyak, bahkan mungkin ada yang sudah wafat tapi kita belum sempat bersilaturrahim kepadanya... 7. Guru adalah pewaris para Nabi dan Rasul "Para ulama yang menyebarkan ilmu agama adalah pewaris para Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena merekalah yang menggantikan tugas para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam, yaitu menyebarkan petunjuk Allah Ta’ala dan menyeru manusia ke jalan yang diridhai-Nya, serta bersabar dalam menjalankan semua itu, maka merekalah orang-orang yang paling mulia kedudukannya di sisi Allah Ta’ala setelah para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam" Sebagaimana tercantum dalam HR Abu Dawud dan keterangan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab “Miftaahu daaris sa’aadah” Saya yakin ada banyak sekali keutamaan-keutamaan yang lainnya, karena memang manfaat dan kebarokahan dari seorang guru amat sangat buaaanyak. Saya juga yakin setiap kita bisa menjadi guru, bahkan dengan kekurangan yang kita punya sekalipun. Dan ada juga seseorang yang tidak bisa mengelak dari peran guru, karena sudah menjadi keseharian mereka. Seseorang itu adalah ORANGTUA, atau seorang IBU.